Mobil jarang dipakai, apakah lebih lama rusak, benarkah?

Mobil jarang dipakai, apakah lebih lama rusak, benarkah?

Anjuran untuk tetap di rumah saja di tengah pandemi COVID-19 ternyata berdampak pada penurunan intensitas penggunaan kendaraan untuk beraktivitas. Namun apakah kendaraan Anda akan lebih awet atau justru cepat rusak karena hal tersebut? Berikut penjelasannya.

Membiarkan mobil berada di dalam garasi tanpa melakukan perawatan berkala kenyataannya dapat membuat mobil cepat rusak. Hal ini terjadi karena meski dalam keadaan mati, listrik dalam mobil tetap menyala karena dibutuhkan oleh alarm mobil sehingga aki lebih rentan soak.

Komponen pada bagian kaki mobil jarang dipakai juga akan cepat rusak, seperti tekanan pada ban mobil yang terus berkurang, akan membuat dinding ban menjadi rusak karena terlalu lama menahan bobot mobil. Sedangkan bagian rem yang tidak pernah digunakan berpotensi menimbulkan karat pada cakramnya. Selain itu, jika mobil tidak dipanaskan, oli pada mesin mobil tidak mengalir dan dapat mengakibatkan mesin menjadi cepat rusak.

Untuk itu, meski sedang PSBB, mobil jarang dipakai tetap harus dirawat, di antaranya dengan memanaskan mobil Anda minimal seminggu dua kali untuk menjaga peredaran oli tetap stabil, rutin melakukan pengisian ulang aki mobil, menambah tekanan angin pada ban, hingga membersihkan mobil agar tidak timbul karat atau noda lainnya yang berpotensi merusak komponen mobil.

Yuk perhatikan kondisi mobil Anda sekarang selagi masih berada di rumah saja, karena mobil jarang dipakai dijalankan tidak menjamin tetap awet ya. Pastikan untuk merawat mobil dengan teliti agar dapat tetap berfungsi optimal saat digunakan setelah pandemi COVID-19 ini berakhir. 

D